Indonesia Trading
Indonesia Trading | Perkembangan pembangunan yang semakin pesat di Indonesia semakin mendorong perkembangan sektor ekonomi, hal ini juga ikut membantu meningkatkan neraca perdagangan. Perdagangna Indoensia atau Indonesia Trading merupakan kegiatan eprdagangan yang sudah ada sejak awal perdaban Nusantara.
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang.
Saat ini, pada masa modern Perdagangan Indonesia atau Indonesia Trading dilakukan dengan penukaran uang (cash). Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual.
Dalam perdagangan ada orang yang membuat yang disebut produsen. Kegiatannya bernama produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan membuat suatu barang. Ada juga yang disebut distribusi. Distribusi adalah kegiatan mengantar barang dari produsen ke konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli barang. Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dari hasil produksi.
Perdagangan berasal zaman prasejarah, ketika orang-orang mulai menukar barang dan jasa satu sama lain ketika pada masa itu belum tercipta uang. Sejarah perdagangan jarak-jauh dimulai pada sekitar 150.000 tahun yang lalu. Indonesia mengenal kegiatan perdagangan sejak awal peradaban kerajan-kerajaan di Nusantara, ini merupakan cikal bakal dari Indonesia Trading.
Rute perdagangan ternama yang disebut dengan Jalur Sutra digunakan oleh bangsa Sogdians untuk perdagangan Timur ke Barat dari akhir abad keempat hingga abad ke-8.
Bangsa varangia (dari Bangsa Skandinavia) dan Viking juga melakukan perdagangan antara abad ke-8 hingga abad ke-11 dengan berlayar dari dan ke Skandinavia. Bangsa Viking berlayar ke Eropa Barat, dan varangia melakukan perdagangan dengan Rusia.
Pusat perdagangan bebas di abad ke-16 terletak di Belanda, memaksakan tidak adanya kontrol devisa, dan mengadvokasi pergerakan berbagai jenis barang secara bebas.
Antara periode tahun 1929 sampai akhir 1930-an dikenal sebagai Depresi Besar - keruntuhan ekonomi utama yang memicu kemunduran besar dalam perdagangan dan indikator lain dari ekonomi global.
Dengan kondisi perkembangan Ekonemi dunia yang semakin berkembang pesat, Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang cukup banyak menjadi salah satu pelaku dalam kegiatan perdagangan tersebut. Hal ini yang mnejadikan bahwa Indonesia Trading menjadi begitu penting.
Salam
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang.
Saat ini, pada masa modern Perdagangan Indonesia atau Indonesia Trading dilakukan dengan penukaran uang (cash). Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual.
Dalam perdagangan ada orang yang membuat yang disebut produsen. Kegiatannya bernama produksi. Jadi, produksi adalah kegiatan membuat suatu barang. Ada juga yang disebut distribusi. Distribusi adalah kegiatan mengantar barang dari produsen ke konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli barang. Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dari hasil produksi.
Perdagangan berasal zaman prasejarah, ketika orang-orang mulai menukar barang dan jasa satu sama lain ketika pada masa itu belum tercipta uang. Sejarah perdagangan jarak-jauh dimulai pada sekitar 150.000 tahun yang lalu. Indonesia mengenal kegiatan perdagangan sejak awal peradaban kerajan-kerajaan di Nusantara, ini merupakan cikal bakal dari Indonesia Trading.
Rute perdagangan ternama yang disebut dengan Jalur Sutra digunakan oleh bangsa Sogdians untuk perdagangan Timur ke Barat dari akhir abad keempat hingga abad ke-8.
Bangsa varangia (dari Bangsa Skandinavia) dan Viking juga melakukan perdagangan antara abad ke-8 hingga abad ke-11 dengan berlayar dari dan ke Skandinavia. Bangsa Viking berlayar ke Eropa Barat, dan varangia melakukan perdagangan dengan Rusia.
Pusat perdagangan bebas di abad ke-16 terletak di Belanda, memaksakan tidak adanya kontrol devisa, dan mengadvokasi pergerakan berbagai jenis barang secara bebas.
Antara periode tahun 1929 sampai akhir 1930-an dikenal sebagai Depresi Besar - keruntuhan ekonomi utama yang memicu kemunduran besar dalam perdagangan dan indikator lain dari ekonomi global.
Dengan kondisi perkembangan Ekonemi dunia yang semakin berkembang pesat, Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang cukup banyak menjadi salah satu pelaku dalam kegiatan perdagangan tersebut. Hal ini yang mnejadikan bahwa Indonesia Trading menjadi begitu penting.
Salam
Comments
Post a Comment